Background

Background

Choose the Wallpaper

  • image1
  • image2
  • image3
  • image4
  • image2
  • image1
  • image4
  • image3
Artikel ini akan membawa kita untuk mempelajari lebih dalam tentang teknik fotografi profesional yang sering digunakan fotografer master dalam membidik foto. Dengan demikian, kamu bisa meng-explore teknik fotografi lebih banyak lagi dengan pengetahuan yang lebih luas di bidang fotografi.

Berikut adalah berbagai teknik fotografi :


HDR adalah serangkaian teknik yang digunakan dalam bidang fotografi untuk memproduksi sebuah jangkauan cahaya dinamis yang lebih besar dibanding menggunakan teknik fotografi standar. Kamera non-HDR hanya bisa mengambil gambar dengan jangkauan pencahayaan terbatas, hasilnya kurang detail pada area gelap atau terang. Sementara teknik HDR mampu menutupi kekurangan ini dengan mengambil banyak foto pada tingkat pencahayaan berbeda dan menggabungkannya untuk menghasilkan foto dengan jangkauan tone yang lebih luas. Foto HDR dapat diolah di Photoshop atau PhotoMatrix.

Berikut beberapa tips singkat memotret High Dynamics Range (HDR), supaya foto HDR yang anda hasilkan nantinya bisa lebih bagus :

  • Gunakan fitur bracketing yang ada di kamera SLR digital anda. Dengan menggunakan fitur bracketing, kamera akan secara otomatis menaik-turunkan nilai eksposur (stop) dengan sangat cepat, jauh lebih nyaman dibanding tangan kita harus sibuk memutar tombol dial.
  • Ambil 3,5 atau 7 jepretan. Kebanyakan foto HDR pada kondisi normal dihasilkan dari 5 foto dengan nilai eksposur berbeda dan kemudian digabungkan. Jika anda menghadapi obyek foto dengan beda gelap-terang yang terlalu mencolok, ambil 7 eksposur sekaligus sehingga hasilnya lebih bagus lagi
  • Jangan mengubah-ubah nilai aperture dalam satu seri pemotretan untuk sebuah obyek. Setel mode eksposur pada posisi Aperture Priority (A atau Av) untuk menjamin ketajaman hasil akhir foto HDR. Jika anda mengubah-ubah nilai aperture, maka fokus kamera juga akan berubah, sehingga daerah tajam foto menjadi tidak konsisten
  • Gunakan matrix metering atau evaluative metering dimana kamera akan mengukur semua elemen dalam obyek foto sebelum menentukan berapa besaran eksposur yang dibutuhkan
  • Pakailah tripod untuk menjamin hasil akhir foto tidak kabur. Dengan menggunakan tripod, foto kita akan lebih tajam karena konsisten dari satu jepretan ke jepretan berikutnya. Jika anda memiliki shutter release, pakai sekalian.
  • Jika memungkinkan, gunakan format RAW saat memotret HDR.

2. Fotografi High Speed


Fotografi High Speed pada dasarnya adalah teknik menangkap gambar dengan shutter yang sangat cepat. Shutter speed untuk fotografi high speed jauh lebih cepat, 1/8000 detik. Denganshutter speed yang lebih cepat, fotografer bisa membekukan momen dan menghilangkanblur. Mengambil high speed foto harus menggunakan lensa dengan aperture yang lebar, pencahayaan yang terang atau ketepatan pengaturan ISO. Ditambah lagi kamera harus memiliki sensor yang baik, shutter, dan lampu sorot yang baik.
Baiklah, pada tutorial ini saya akan mencoba untuk menceritakan pengalaman saya ketika membuat foto2 Waterdrop. 

  • Pertama kali saya hanya menggunakan lampu belajar dan lampu 20 watt solusi paling murah.  Triknya, anda harus mendekatkan lampu neon anda sedekat mungkin ke objek yang akan difoto, pada foto ini saya hanya bermodalkan 1 cangkir, pewarna makanan (sekitar 7 ribuan di supermarket) dan pipet untuk menjatuhkan air. Untuk mencapai shutter dengan kecepatan tinggi disini (antar 1/800 s/d 1/1000), diafragma antara f/5.6 atau f/8, disini saya harus menaikkan ISO kamera sampai dengan 1600 (yang mana foto anda akan menjadi lebih noise/bintik2). Ketika tetesan airnya jatuh, anda tinggal menekan kabel remote shutter untuk menangkap fotonya.
  • Hasil dari persiapan diatas fotonya seperti ini (foto menara air dengan warna Merah dan putih) 
  • Pipet untuk menjatuhkan air saya dapatkan dari obat Tempra yang berfungsi untuk meneteskan obat pada bayi, harganya sekitar 8 ribuan di apotik. Tangan kiri saya memegang pipet, dan tangan kanan untuk menekan tombol trigger 
  • Di sesi pertama ini, saya juga mencoba membeli lampu 45 watt tetapi hasilnya mengecewakan, kecepatan shutter hanya bertambah sedikit. Walaupun saya menggunakan lampu 45 watt ditambah dengan 20 watt, tetap saja tidak terlalu berpengaruh pada kecepatan shutter 
  • Pada sesi kedua, saya mencoba dengan lebih banyak alat dan lebih rumit, misalnya dengan menambahkan ember, botol susu, Flash External,Flash Trigger dan Flash Diffuser.
  • Dengan botol susu sebagai alat untuk meneteskan air, anda akan mendapatkan titik fokus yang lebih akurat, sehingga kemungkinan untuk mendapatkan foto yang tajam lebih besar kemungkinannya dibandingkan dengan percobaan sebelumnya. Selain botol susu, anda juga bisa memakai alat lain misalnya alat Infus atau yang lainnya, kebetulan botol susu ini saya dapatkan dari botol susu anak saya yang sudah tidak terpakai (sebaiknya minta ijin dulu sebelum istri anda marah2). Untuk metode botol susu, anda harus membuat lubang dibawah botolnya agar airnya menetes terus seperti gambar disini.
  • Untuk menentukan titik fokus, pindahkan fokus kamera anda ke manual agar kamera anda tidak bingung mencari cari fokus ketika airnya dijatuhkan , bisa dilihat pada gambar kalau disini menggunakan penggaris dengan kartu nama bekas yang dilipat sehingga kita bisa mengatur secara manual untuk titik fokus yang kita inginkan (jika di view finder/display anda ada view zoom digital misalnya 5x atau 10x, pakailah fitur tersebut), fokuskan ke tempat dimana air anda akan jatuh.
  • Teorinya, jika anda menempatkan suatu benda berwarna diatas waterdropnya maka warna dari objek tersebut akan muncul diwaterdrop yang akan difoto.
  • Dengan Flash, anda bisa mengatur shutter dikamera anda dengan kecepatan normal sync flash antara 1/100 s/d 1/200, walaupun kecepatannya lebih lambat dari 1/800 tapi cahaya dari Flash mempunyai cahaya yang jauh lebih kuat daripada lampu biasa untuk memberhentikan tetesan air. Pada setting flash, saya mengatur kekuatan flashnya menjadi 1/8 dari kekuatan full flash. Anda bisa bereksperimen berapa nilai output flash anda untuk menghasilkan cahaya yang anda inginkan. Untuk diafragma, saya mengatur antara f/8 atau f/11 agar ketajaman fotonya maksimal, tentu saja anda dapat mencoba di f/16 atau lebih agar mendapatkan titik fokus yang lebih lebar (ingat, semakin besar nilai diafragma, semakin banyak cahaya yang dibutuhkan). Untuk ISO saya bisa menggunakan ISO 100 untuk menghindari noise/bintik2 pada foto. 
  • Kabel trigger shutter di kamera digunakan disini agar dapat mendapatkan timing yang tepat sewaktu tetesan airnya jatuh kedalam ember. Disini dibutuhkan latihan reflek agar mendapatkan moment yang benar2 bagus.

3. Fotografi Soft Focus




Foto soft focus dihasilkan dengan menggunakan kamera khusus yang menciptakan garis lembut di foto sedikit buram dan garis tepi yang tajam. Gaya foto ini sering diibaratkan dengan dreamy atau glamour style yang banyak digunakan untuk fashion atau wedding photography. Ada beberapa kamera modern yang dapat menghasilkan foto soft focus. Atau kamu bisa menggunakan cara yang lebih ekonomis dengan meletakkan lensa soft focus di depan lensa biasa kemudian memberikan efek di photoshop.

4. Fotografi Infrared




IR fotografi adalah seni menangkap cahaya yang tak terlihat, sehingga disebut spektrum warna Infra Red. Saat ini sangat memungkinkan untuk memotret IR menggunakan kamera digital. Untuk menghasilkan foto IR, kamu memerlukan filter IR dan juga tripod. Di sini tripod berfungsi sebagai stabilizer saat memotret dengan menggunakan shutter speed yang lambat dan exposure kecil.

Berikut beberapa tips singkat memotret foto infrared, supaya foto yang anda hasilkan nantinya bisa lebih bagus:

  • Periksa Apakah Kameramu Bisa Menangkap Sinar IR


Sebelum kamu memutuskan untuk membeli filter IR, sebaiknya periksa dulu kamera yang digunakan karena beberapa model kamera tidak bisa menangkap sinar IR. Cara mudah untuk melakukan ini adalah gunakan live view pada kamera, lalu arahkan remote control (TV, DVD player, tape deck, apa saja) ke arah lensa lalu tekanlah sembarang tombol. Jika kamu melihat cahaya merah berkedip, berarti kameramu bisa menangkap sinar IR dengan cukup baik.

Jika cahayanya redup, ini berarti kameramu bisa menangkap sinar IR, tapi dibutuhkan waktu exposure yang sangat lama saat memotret nanti karena kameramu punya filter penangkal IR yang kuat.

Jika tidak tersedia live view pada kameramu, gunakan pengaturan long exposure, lalu mulailah memotret sambil mengarahkan remote ke arah lensa. Hasil foto akan menunjukkan apakah ada atau tidak cahaya merah yang tertangkap. Jika kamu tidak melihat apapun dari remote, berarti kameramu tidak bisa menangkap sinar IR dan tutorial ini tidak bisa dikerjakan.

  • Membeli Filter

Setelah kamu yakin kameramu bisa menangkap sinar IR, saatnya memilih filter lensa. Ada beberapa pilihan yang tersedia, ada yang dipasang (screw in) semacam merk Hoya, dan filter persegi (square) dari Cokin.

Filter screw-in lebih baik untuk digunakan membuat foto infrared, tapi cenderung lebih mahal. Sebaiknya belilah merk yang sudah cukup populer untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Hoya R72 adalah yang umum digunakan dan harganya bervariasi tergantung ukurannya.

Filter square memiliki kelebihan bisa dipasang dan dilepas dengan mudah. Filter IR jenis ini bisa digunakan dengan baik, tapi ada risiko munculnya bocoran cahaya (light leaks) dari sela-sela filter yang akan merusak kualitas foto. Harganya lebih terjangkau dibandingkan yang tipe screw-in.

  • Gelombang & Pilihan Infrared Lainnya

720nm (nanometer) adalah gelombang IR standar. Maka, paling bagus untuk memulai dengan gelombang ini (itu sebabnya filter diberi nomer R72). Ada juga gelombang lain seperti model 900nm (RM90), tapi harganya luar biasa. Ini adalah filter untuk mereka yang benar-benar serius dan berdedikasi pada fotografi IR.

Ada pilihan lain untuk fotografi IR kalau kamu tidak ingin menggunakan filter. Kamu bisa menkonversi kamera digitalmu secara permanen untuk menangkap spektrum IR. Kamu bisa meminta bantuan profesional untuk melakukannya, atau kalau kamu cukup berpengalaman di bidang teknik, banyak tutorial yang akan membantumu melakukannya sendiri.
Kalau kamu berniat melakukannya sendiri, saran saya, gunakan kamera sakumu yang sudah agak tua (tapi tentu periksa dulu apakah ia bisa menangkap sinar IR). Karena sekali kamu mengkonversi kamera digital untuk dijadikan kamera IR, maka ia tidak akan bisa lagi digunakan untuk foto normal. Intinya adalah melepas filter “hot mirror” dari depan sensor kamera yang menghalangi masuknya sinar IR. Kemudian diganti dengan sebuah filter IR atau kaca optik dengan ukuran dan ketebalan yang sama (jika kamu memilih kaca, maka filter IR eksternal juga dibutuhkan). Jadi, lakukan dulu sedikit riset sebelum memutuskan untuk melakukan pilihan ini.

  • Peralatan Tambahan

Setelah kameramu siap (apakah itu dengan filter lensa atau metode konversi), saatnya memotret. Tapi, karena fotografi IR cenderung membutuhkan exposure yang lama, maka tripod dan remote release sebaiknya digunakan juga untuk mencegah munculnya goyangan. Tapi penggunaan remote bisa digantikan dengan timer.

5. Fotografi Fisheye




Fisheye memanfaatkan lensa fisheye dengan pandangan melingkar 180 derajat. Fotografer dapat menghasilkan foto dengan perspektif yang sangat berbeda, baik itu indoor atauoutdoor. Angle yang super lebar dengan titik fokus tertentu mampu memberikan warna berbeda di foto yang dihasilkan. Pada awalnya, lensa fisheye dibuat untuk memotret seluruh awan demi kepentingan penelitian di bidang meteorologi.

Baca juga artikel berikut :






Digital Imaging adalah sebuah metode untuk meng-edit atau mengolah gambar yang di-scan dari dokumen asli menjadi digital file dalam bentuk pixel yang dapat dibaca dan dimanipulasi oleh perangkat komputer grafis sehingga membuat tampilan gambar menjadi indah.

A. Proses Digital Imaging

Sebelum berbicara mengenai tips dan trik, berikut adalah konsep dasar yang harus dilakukan seorang Digital Imager :
  • ·         Konsep
  • ·         Mewujudkan Konsep
  • ·         Proses Edit di Photoshop

     Hal yang perlu di pahami sebelum melakukan Proses Digital Imaging ini:
  1. Pemahaman Tools Dasar Photoshop
  2. Seleksi / Cutting
  3. Masking
  4. Blending

 B. Tips dan Trik

  • ·       Pastinya kita harus tentukan ide yang akan kita aplikasikan pada design kita, misalnya disain kita ingin memliki tema forest atau floral (hutan), gothic, Retro, Pop art, dsb.
  • ·      Untuk memaksimalkan hasil brain storming ide kita cobalah buat 2 ide atau lebih agar bisa kita bandingkan.
  • ·      Gunakan trik trik yang kamu kuasai (lebih bagus mengembangkan dan mengeksplorasi skill yang ada), dan gunakanlah secara maksimal, tidak usah bertele - tele (jika kita tidak sabar terkadang trik trik baru bisa buat kita hilang konsentrasi),
  • ·      Siapkan bahan bahan atau pattern untuk mendukung element pada disain kita misalnya:Material (gambar Air, Gambar Api, Pohon, bunga, rumput, atau gambar lainnya yang sekiranya kita butuhkan), Brushes Photoshop (brushes sangat menunjang untuk meminimalisir kegagalan mambuat sebuah element gambar, selain tidak ribet brush ini memilki variasi sangat banyak cocok sekali jika di gunakan untuk Digital Imaging),
  • ·      Jika kamu masih kesulitan dalam menggunakan tekhnik - tekhnik yang sekiranya masih tabu dan tidak terfikirkan cobalah untuk melihat contoh - contoh gambar (digital imaging) supaya ada penyegaran otak dan memberi inspirasi, dengan catatan kamu tidak menjiplak disain itu sendiri karena selain membuat kita menjadi plagiat dan tidak kreatif menjiplak juga membuat kita kelabakan, lho kok? ya belum tentu kamu bisa membuat disain semirip yang kamu jiplak, apalagi jika kamu baru memulai membuat Digital Imaging ini, next step guys....
  • ·      Selanjutnya jika kamu belum memiliki feel untuk disain kamu, maka cobalah untuk memperhatikan linkungan sekitar kamu, buatlah suasana senyaman mungkin, dan selanjutnya gabungkan kedua faktor di atas untuk membuat disain dengan sebuah ide ide imaginatif bahkan ide gila sekalipun, tidak ada salahnya kan?
  • ·      Always be careful but make it fun, maksudnya adalah kita harus selalu cekatan dalam membuat disain contohnya setiap kita membuat suatu elemen biasakanlah untuk menyimpan file secara berkala, hal yang sepele namun membuat kita kelabakan jika tiba - tiba listrik mati, masih syukur jika kita pake UPS, nah lho kalo tidak ada UPS mau bagaimana? (gunakan ctrl+s setiap 10 - 15 menit sekali),
  • ·      Cari forum atau website / blog yang membahas tentang disain, diharapkan disitu kita bisa berbagi ilmu dengan si pemilik web / blog,
  • ·      Gunakanlah warna warna yang terang dan berwarna warni (kesannya Fun, gembira, cool, dsb) atau warna gelap (hitam, warna yang tegas namun memilki kelebihan yaitu fleksibel dan cocok di kolaborasikan dengan warna lain),
  • ·      PeDe PeDe dan PeDe, janglah takut salah atau takut disain kita jelek dan anggapan negative lainnya, itu bisa membuat fikiran kita tertutup dan ujungnya kembali ke ide ide monoton,
  • ·      Selanjutnya Cobalah mulai dari sekarang untuk memulai disain khusunya Digital Imaging, kenapa? karena Digital Imaging ini adalah sebuah tekhnik disain yang sangat open mind dan tidak terbatas, bahkan digital imaging pun sering di gunakan untuk menggabungkan tekhnik - tekhnik disain yang sudah ada sebelumnya.

Pada dasarnya prinsip kerja atau sifat pada Digital Imaging adalah sebuah trik penggabungan 2 atau lebih sebuah gambar atau foto, antara lain 1 gambar primer dan 2 / lebih nya gambar element pendukung primer. Penggunaan ide dan tekhnis pada Digital Imaging pun menggunakan penggabungan tekhnik disain juga gaya disain nya, kebanyakan trik - trik yang di gunakan adalah hasil dari explorasi tekhnik disain sang disainer.

Dan gambar di bawah adalah contoh hasil penerapan Tips dan Trik Digital Imaging.




Baca juga artikel berikut :




Apa yang membuat sebuah desain tidak sekedar terlihat menarik tetapi juga terkoordinasi dan profesional? Jawabannya sudah pasti warna. Perencanaan warna berarti menciptakan kerangka kerja yang seimbang. Warna adalah elemen desain yang paling penting. Warna sering sekali dikaitkan dengan kepribadian maupun selera seorang desainer. Warna sangat penting hubungannya dalam konten. Mengapa demikian? Jika seorang pembaca mengunjungi situs Anda dan ‘menyulingkan’ matanya, artinya warna dalam situs Anda terlalu mencolok atau bahkan memusingkan pembaca sehingga hal tersebut menyebabkan kebosanan atau bahkan pembaca sudah malas membacanya sebelum membacanya. Warna apapun dapat dinyatakan dalam tiga warna dasar (RGB) yaitu merah, hijau, dan biru. Cara menyatakan warna yang lain adalah dengan mode HSL yaitu Hue, Saturation, dan Lightness. Mode lain adalah CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black).

Berikut adalah penjelasan berbagai tool dalam Photoshop yang dapat digunakan untuk bermain dengan warna dalam proses editing foto, sehingga tampilan warna dalam sebuah foto dapat dibuat menjadi lebih kontras, bahkan dimanipulasi.
  • Paint Bucket Tool

Paint Bucket Tool digunakan untuk mengganti background yang memiliki warna sama atau mirip. Background dapat diganti dengan pattern.
  • Gradient Tool

Gradient tool digunakan untuk menghasilkan warna gradasi. Jangan lupa lakukan seleksi terlebih dahulu bagian mana yang akan diisi warna gradasi. Jika tidak, maka seluruh kanvas terisi dengan gradasi.
  • Brush Tool

Brush Tool digunakan sebagai kuas dalam mengambar dengan mouse. Atur besar kecilnya brush, hardness, opacity, dan flow. Bush Tool dapat juga bekerja pada mode Air Brush.
  • Brightness/Contrast

Brightness digunakan untuk mengatur kecerahan gambar. Contrast digunakan untuk mengatur ketajaman gambar. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Brightness/Contrast.
  • Level

Level berfungsi mirip dengan Brightness/Contrast namun lebih fleksible karena warna dapat diatur warna gelap, warna menengah, dan warna terang. Level dapat bekerja pada selection atau seluruh kanvas. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Level.
  • Curves

Curves bekerja seperti level, namun Anda mengatur warna RGB dalam bentuk curva. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Curves. Curva dapat diatur otomatis, mode RGB atau diatur sendiri-sendiri untuk tiap-tiap warna.
  • Color Balance

Melalui menu Image -> Adjustment -> Color Balance kita dapat mengatur keseimbangan warna.
  • Photo Filter

Photo filter digunakan untuk memberikan filter pada gambar. Mirip seperti filter yang diletakkan di depan lensa kamera. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Photofilter.
  • Replace Color

Replace Color digunakan untuk mengganti warna tertentu dalam gambar, sedangkan warna yang lain tidak ikut berubah. Misalnya untuk mengganti warna apel dengan tanpa mengubah warna background. Gunakan menu Image -> Adjusments -> Replace Color.
  • Hue/Saturation

Hue/Saturation digunakan untuk mengganti warna pada keseluruhan gambar/seleksi. Hue adalah warna, sedangkan Saturation adalah tebal/tipisnya warna. Gunakan tool ini melalui Image -> Adjustment -> Hue/Saturation. Perubahan warna dapat diatur pada chanel master, atau tiap-tiap warna.
  • Match Color

Match Color akan menyamakan warna gambar source kepada gambar yang akan diubah. Gunakan tool ini melalui menu Image -> Adjustment -> Match Color.

Selain 11 tool di atas, kita juga dapat menerapkan teknik Nik Color Efex pada Photoshop. Nik Color Efex merupakan Plugin yang berisi sekumpulan efex warna yang sangat bagus dan sangat membantu kita jika melakukan pengeditan secara cepat. Namun meski penggunaannya sangat mudah kadang bagi pengguna baru ini bisa jadi membingungkan karena terlalu banyak nya efex.

Berikut adalah contoh hasil permainan warna dalam Photoshop menggunakan plugin Nik Color Efex :

  • Sebelum





















  • Sesudah


A. Mengenal Adobe Photoshop

Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop, adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaaniklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar/foto, dan, bersama Adobe Acrobat, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems.

Perangkat lunak komputer ini memiliki kelebihan pada kelengkapan fitur desain grafis dan olah fotonya. Toolboxyang tersedia dapat dipahami dan digunakan secara mudah dan cepat oleh pengguna yang masih belum berpengalaman sekalipun. Penggunaan Layer untuk memisahkan antar komponen gambar dan teks juga sangat membantu desainer dalam menyusun dan mengolah desainnya. Untuk mempercantik gambar atau foto, Adobe Photoshop juga menyediakan fitur Filter yang bisa dipakai secara instan. Untuk pengguna tingkat lanjut, fitur seperti Styles dan Blending Optionsmemberikan keleluasaan bagi desainer untuk berkreasi secara maksimal sesuai kreativitasnya.


B. Area kerja Photoshop




Area kerja photoshop dibagi menjadi 6 bagian, yaitu :
  • Menu Bar, berisi perintah utama untuk membuka file, save, mengubah ukuran gambar, filter dan lain-lain.
  • Option, berisi pilihan dari tool yang Anda pilih. Misalnya dipilih kuas/brush, maka ukuran/diameter brush ada di sini.
  • Gambar, menampilkan gambar yang sedang dibuat atau diedit.
  • Pallete Well, cara cepat untuk mengakses palet brushes, tool resets dan Layer Comps. Juga dapat digunakan untuk meletakkan palet yang sering digunakan.
  • Toolbox, berisi tool untuk menyeleksi dan memodifikasi gambar.
  • Palette, berisi jendela-jendela kecil yang di dalamnya terdapat perintah dan pilihan untuk dokumen/gambar yang sedang dikerjakan.

C. Tools




Berbicara mengenai tools pada Photoshop seperti pembicaraan yang tidak ada habisnya. Hal tersebut sudah menjadi keunggulan dan sesuatu yang menbedakan Photoshop dengan software photo editing lainnya. Berikut adalah sedikit penjelasan setidaknya 17 tools umum yang sering digunakan editor untuk mengedit foto.
  • Rectangular Marquee Tool
Gunakan rectangular marquee tool untuk memotong gambar dalam bentuk kotak. Gunakan menu Select -> Transform Selection untuk mengubah seleksi dan menu Select -> Feather untuk mengatur ketajaman pinggiran potongan.
  • Elliptical Marquee Tool
Digunakan untuk membuat seleksi elips atau lingkaran. Anda dapat menggunakan Select -> Transform Selection (atau klik kanan) untuk mengubah bidang yang mau diseleksi. Gunakan menu Select -> Feather untuk mengatur ketajaman tepi gambar. Gunakan Select -> Inverse untuk membalik seleksi.
  • ·      Lasso Tool
Seleksi ini digunakan untuk menyeleksi bentuk bebas dengan mouse.
  • ·      Polygonal Lasso Tool
Polygonal Lasso Tool digunakan untuk menyeleksi gambar yang memiliki tepi garis lurus. Jika tombol Alt ditekan maka Polygonal Lasso Tool akan berfungsi seperti Lasso Tool biasa.
  • ·      Magnetic Lasso Tool
Magnetic Lasso Tool penggunaanya cukup mudah, karena dengan tool ini seleksi gambar akan secara otomatis membuat garis seleksi pada gambar yang berwarna kontras.
  • ·      Magic Wand Tool
Magic wand tool akan menyeleksi gambar yang memiliki warna sama.
  • ·      Crop Tool
Crop tool digunakan untuk menghilangkan bagian yang tidak diseleksi. Contoh penggunaanya di sini digunakan untuk memperbaiki hasil scan yang miring.
  • ·      Healing Brush Tool
Healing Brush Tool digunakan untuk memperbaiki gambar pada bagian tertentu. Aktifkan tool ini, kemudian tekan Alt + Klik pada objek pada bagian yang tidak berkeriput, kemudian klik pada bagian yang keriputnya ingin dihilangkan.
  • ·      Spot Healing Brush Tool
Spot Healing Brush Tool digunakan untuk memperbaiki kerusakan gambar. Di sini Anda tidak perlu menentukan area yang akan digunakan sebagai patokan, karena akan secara otomatis terpilih dari area di sekitarnya.
  • ·      Patch Tool
Patch Tool digunakan untuk memperbaiki gambar. Tool ini dibuat dengan cara membuat selection dengan mouse atau dengan menahan tombol ALT untuk menghasilkan bentuk poligonal. Selanjutnya drag ke daerah yang akan dijadikan patokan perbaikan.
  • ·      Red Eye Tool
Red Eye Tool digunakan untuk memperbaiki warna merah pada mata.
  • ·      Clone Stamp Tool
Clone Stamp Tool digunakan untuk membuat duplikat area pada gambar, atau yang disebut cloning. Tekan ALT pada objek yang akan dikloning, kemudian gunakan mouse pada area tempat objek baru mau diletakkan.
  • ·      Background Eraser Tool
Tool ini digunakan untuk menghapus background yang memiliki kemiripan warna. Misalnya digunakan untuk menghapus background langit pada gambar kupu-kupu.
  • ·      Magic Eraser Tool
Seperti Background Eraser Tool, tool ini akan menghapus area dengan warna sama, namun efeknya adalah ke seluruh gambar, bukan hanya area yang diklik.
  • ·      Color Replacement Tool
Color Replacement Tool akan mengubah warna gambar tanpa mengubah bentuk dari gambar tersebut. Tool ini akan secara otomatis hanya mengubah area dengan warna sama menjadi warna lain yang dikehendaki.
  • ·      Blur, Sharpen, dan Smugde Tool
Blur Tool digunakan untuk mengaburkan area. Misalnya digunakan untuk menghilangkan bintik-bintik pada wajah. Sharpen Tool merupakan kebalikan dari Blur Tool. Dengan Sharpen Tool, gambar akan menjadi lebih tajam. Smugde Tool digunakan untuk mengubah bentuk gambar dengan cara drag mouse.
  • ·      Dogde, Burn, dan Sponge Tool
Dogde Tool digunakan untuk membuat area menjadi lebih terang. Burn Tool digunakan untuk mempergelap area. Sponge Tool digunakan untuk mencerahkan (saturate) atau mengurangi warna (desaturate).


Baca juga artikel berikut :



Pernahkah anda melihat foto teman anda sedang berjalan di atas awan dan hasil fotonya benar – benar terlihat asli dan artistik? Atau pernahkah anda melihat foto teman anda yang baru saja pulang dari liburannya, terlihat berdiri di depan Menara Eifel dengan  gaun yang sangat mempesona seperti putri salju dan hasil fotonya terlihat sangat halus? Apakah foto tersebut memang asli? Bagaimana caranya mendapatkan hasil foto seperti itu? Ternyata, Digital Imaging solusinya!

Digital Imaging biasa juga disebut Digital Image Processing atau Digital Photographic. Pada dasarnya, Digital Imaging adalah sebuah metode untuk meng-edit atau mengolah gambar yang di-scan dari dokumen asli menjadi digital file dalam bentuk pixel yang dapat dibaca dan dimanipulasi oleh perangkat komputer grafis sehingga membuat tampilan gambar menjadi indah. Digital imaging sebenarnya telah berkembang sejak tahun 1960 dan 1970 untuk mengatasi kelemahan dari kamera film. Perkembangan yang pesat dari digital imaging saat ini sangat berkaitan erat dengan munculnya era kamera digital. Dengan menggunakan digital imaging, Anda dapat memperbaiki kekurangan dari gambar dan memperbaiki warna dari gambar sesuai dengan selera. Selain itu proses digital imaging sendiri relatif lebih mudah, setiap orang yang menguasai desain grafis, dipastikan mampu melakukan proses ini.

Perkembangan digital imaging tidak bisa dilepaskan dari trend fotografi digital yang begitu masif. Dalam industri periklanan, karya fotografi menjadi salah satu elemen visual yang ditampilkan sebagai elemen penyampai pesan. Karya fotografi yang ditampilan seringkali mengalami pengolahan, perekayasaan, dan berkesan manipulatif. Penampilan visual yang demikain itu merupakan hasil olah kreatif yang dilakukan oleh seorang Digital Imager (sebutan bagi mereka yang bekerja untuk melakukan digital imaging).

Seorang Digital Imager minimal harus memahami dan menguasai beberapa operasi dasar yang terdapat dalam Digital Imaging agar dapat memenuhi semua keinginan klien serta memberi kepuasan tersendiri terhadap klien. Berikut ini beberapa Operasi yang terdapat pada Digital Image Processing :
  • Image-Enchantment, adalah sebuah operasi untuk memperbaiki kualitas image, seperti sharpening(penajaman) dan perbaikan kontras.
  • Image-Restoration, adalah sebuah operasi yang bertujuan memperbaiki cacat image, seperti menghilangkan noise.
  • Image-Segmentation, adalah sebuah operasi untuk memecah image menjadi beberapa bagian.
  • Image-Analysis, adalah sebuah operasi untuk menghitung besaran kuantitatif image, seperti mendeteksi tepi objek dan representasi area.
  • Image-Reconstruction, adalah sebuah operasi untuk membentuk ulang objek dari hasil projeksi objek, seperti gambar yang dihasilkan dari rontgen.

Digital imaging sebagai profesi menjadi sebuah fenomena yang boleh dikatakan baru sehingga bisa ditangkap sebagai sebuah peluang profesi bidang industri kreatif. Kehadiran profesi Digital Imaging yang mengiringi dunia fotografi telah memberikan warna tersendiri bagi industri periklanan. Imajinasi visual, dan gagasan visual yang cenderung hiperbola dan surealis saat ini sudah menjadi pemandangan yang dengan mudah kita temukan pada billboard, iklan majalah, dan media cetak lainnya.


Profesi digital imaging artis adalah bidang yang masih sangat menjanjikan, jika dari aspek ekonomi, setiap pekerjaan seorang Digital Imager memiliki nilai proyek antara satu juta hingga puluhan juta rupiah tergantung tingkat kerumitan, profil sang Digital Imager artis dan klien. Dalam satu bulan, seorang Digital Imager artis rata-rata mengerjakan 5 sampai puluhan proyek digital imaging. Setiap pekerjaan membutuhkan waktu dari 2 hari, 1 minggu, sampai satu bulan. Sehingga seorang digital imaging artis bisa meraup omzet ratusan juta rupiah dalam satu bulan.

Dan berikut adalah beberapa hasil dari penerapan teknik Digital Imaging :


Gambar di atas adalah teknik penggabungan 4 foto untuk menghasilkan sebuah foto dengan konsep yang sesuai keinginan.

Gambar di atas adalah teknik penggabungan 2 foto dengan memanfaatkan teknik typography untuk memberikan pesan kepada penikmat.

Dan gambar di atas adalah penerapan digital imaging pada foto pre-wedding yang diproduksi oleh one's photoworks 


Baca juga artikel berikut :